·
Utsman bin Affan radhiallahu
anhu berkata:
Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu
ialah:
1. Hatinya selalu berniat suci
2. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah
3. Kedua matanya menangis kerana penyesalan
(terhadap dosa)
4. Segala perkara dihadapaiya dengan sabar
dan tabah
5. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada
kehidupan dunia.
Utsman bin
Affan (sekitar 574 –656) adalah sahabat Nabi
Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap
beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah.
Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari
Rasullulah SAW.
Nama
panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya).
Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk
Utsman; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah
berkata; “Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan
denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi
tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4
Hijriah.
Menikahi 8
wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan
Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar,
Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8
anak perempuan.
Nama ibu beliau
adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar,
yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah
salah satusahabat besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula
golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan
beriman.
Utsman adalah
seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang
kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan
Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki
kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya.
Ketika kaum
kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan
diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga
bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan
lain-lain. Setelah itu datang pula perintah Nabi SAW supaya beliau hijrah ke
Madinah. Maka dengan tidak berfikir panjang lagi beliau tinggalkan harta
kekayaan, usaha dagang dan rumah tangga guna memenuhi panggilan Allah dan
Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin lainya.
Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim
oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi
untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah,
lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.
Suasana sempat tegang ketika Utsman tak
kenjung kembali. Kaum muslimin sampai membuat ikrar Rizwan – bersiap untuk mati
bersama untuk menyelamatkan Utsman. Namun pertumpahan darah akhirnya tidak
terjadi. Abu Sofyan lalu mengutus Suhail bin Amir untuk berunding denganNabi
Muhammad SAW. Hasil perundingan dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
Semasa Nabi SAW masih hidup, Utsman pernah
dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, semasa dua kali masa
jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi SAW
sedang melancarkan perang Ghatfahan.
Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.
Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.
Sebagai Contoh :
1.
Utsman bin Affan membeli sumur
yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira
sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan
untuk kepentingan rakyat umum.
2.
Memperluas Masjid Madinah dan
membeli tanah disekitarnya.
3.
Beliau mendermakan 1000 ekor
unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang
Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut.
4.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman
juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu
kaum miskin yang menderita di musim kering.
Masa Kekhalifahan
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah
atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya
dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota
panitia itu ialah Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf,
Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.
Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat,
bersidanglah panitia enam ini. Abdurrahman bin Auff memulai pembicaraan dengan
mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu
menyatakan dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul.
Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman ditunjuk menjadi penentu. Ia lalu
menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun
terbelah.
Konon, sebagian besar warga memang
cenderung memilih Utsman. Sidangpun memutuskan Ustman sebagai khalifah. Ali
sempat protes. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-sama keluarga
Umayah. Sedangkan Ali, sebagaimana Muhammad, adalah keluarga Hasyim. Sejak lama
kedua keluarga itu bersaing. Namun Abdurrahman meyakinkan Ali bahwa
keputusannya adalah murni dari nurani. Ali kemudian menerima keputusan itu.
Maka Utsman bin Affan menjadi khalifah
ketiga dan yang tertua. Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun.
Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman dilakukan
setelah selesai Shalat dimasjid Madinah.
Masa kekhalifannya merupakan masa yang
paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji
berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat
timbangannya.
Beliau adalah khalifah kali pertama yang
melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena
semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Beliau
mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk
mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh khalifah
sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di
masjid.
Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha
didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jum’at.
Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali
tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.
Di masanya, kekuatan Islam melebarkan
ekspansi. Untuk pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh.
Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon
membangun armada itu. Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah
ke pulau-pulau di Laut Tengah. Siprus, Pulau Rodhes digempur. Konstantinopelpun
sempat dikepung.
Prestasi yang diperoleh selama beliau
menjadi Khalifah antara lain :
1.
Menaklukan Syiria, kemudian
mengakat Mu’awiyah sebagai Gubernurnya.
2.
Menaklukan Afrika Utara, dan
mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur disana.
3.
Menaklukan daerah Arjan dan
Persia.
4.
Menaklukan Khurasan dan
Nashabur di Iran.
5.
Memperluas Masjid Nabawi,
Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
6.
Membakukan dan meresmikan
mushaf yang disebut Mushaf Utsamani, yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai
oleh seluruh umat islam seluruh dunia sekarang ini. Khalifah Ustman
membuat lima salinan dari Alquran ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah
Islam.
7.
Setiap hari jum’at beliau
memerdekakan seorang budak (bila ada)
Sebab-sebab Terjadinya Kekacauan dalam
Pemerintahan Utsman
Pada mulanya pemerintahan Khalifah Utsman
berjalan lancar. Hanya saja seorang Gubernur Kufah, yang bernama Mughirah bin
Syu’bah dipecat oleh Khalifah Utsman dan diganti oleh Sa’ad bin Abi Waqqas,
atas dasar wasiat khalifah Umar bin Khatab.
Kemudian beliau memecat pula sebagian
pejabat tinggi dan pembesar yang kurang baik, untuk mempermudah pengaturan,
lowongan kursi para pejabat dan pembesar itu diisi dan diganti dengan
famili-famili beliau yang kredibel (mempunyai kemampuan) dalam bidang tersebut.
Tindakan beliau yang terkesan nepotisme
ini, mengundang protes dari orang-orang yang dipecat, maka datanglah gerombolan
yang dipimpim oleh Abdulah bin Saba’ yang menuntut agar pejabat-pejabat dan
para pembesar yang diangkat oleh Khalifah Utsman ini dipecat pula.
Usulan-usulan Abdullah bin Saba’ ini ditolak oleh khalifah Utsman. Pada masa
kekhalifan Utsman bin Affan-lah aliran Syiah lahir dan Abdullah Bin Saba’
disebut sebagai pencetus aliran Syi’ah tersebut.
Karena merasa sakit hati, Abdullah bin
Saba’ kemudian membuat propoganda yang hebat dalam bentuk semboyan anti Bani
Umayah, termasuk Utsman bin Affan. Seterusnya penduduk setempat banyak yang
termakan hasutan Abdullah bin Saba’. Sebagai akibatnya, datanglah sejumlah
besar (ribuan) penduduk daerah ke madinah yang menuntut kepada Khalifah,
tuntutan dari banyak daerah ini tidak dikabulkan oleh khalifah, kecuali
tuntutan dari Mesir, yaitu agar Utsman memecat Gubernur Mesir, Abdullah bin Abi
Sarah, dan menggantinya dengan Muhammad bin Abi Bakar.
Karena tuntutan orang mesir itu telah
dikabulkan oleh khalifah, maka mereka kembali ke mesir, tetapi sebelum mereka
kembali ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata diketahui
membawa surat yang mengatasnamakan Utsman bin Affan. Isinya adalah perintah
agar Gubernur Mesir yang lama yaitu Abdulah bin Abi sarah membunuh Gubernur
Muhammad Abi Bakar (Gubernur baru) Karena itu, mereka kembali lagi ke madinah
untuk meminta tekad akan membunuh Khalifah karena merasa dipermainkan.
Setelah surat diperiksa, terungkap bahwa
yang membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam. Tetapi mereka melakukan pengepungan
terhadap khalifah dan menuntut dua hal :
Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman
bunuh karena membunuh orang).
Supaya Khalifah Utsman meletakan jabatan
sebagai Khalifah.
Kedua tuntutan yang pertama, karena Marwan
baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh. Sedangkan tuntutan
kedua, beliau berpegang pada pesan Rasullulah SAW; “Bahwasanya engkau Utsman
akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu,
janganlah engkau lepaskan”
Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman
tidak mau mengabulkan tuntutan mereka, maka mereka lanjutkan pengepungan atas
beliau sampai empat puluh hari. Situasi dari hari kehari semakin memburuk.
Rumah beliau dijaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Thalib, Zubair
bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein bin Ali bin Abu Thalib.
Karena kelembutan dan kasih sayangnya, beliau menanggapi pengepung-pengepung
itu dengan sabar dan tutur kata yang santun.
Hingga suatu hari, tanpa diketahui oleh
pengawal-pengawal rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu Muhammad bin
Abu Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang
membaca Al-Qur’an. Dalam riwayat lain, disebutkan yang membunuh adalah Aswadan
bin Hamrab dari Tujib, Mesir. Riwayat lain menyebutkan pembunuhnya adalah Al
Ghafiki dan Sudan bin Hamran.
Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H.
dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun. Beliau
dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah
0 komentar:
Posting Komentar