Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua
yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Banyak alasan yang membuat
teori makro-ekonomi atau ekonomi makro menjadi subyek penting karena ada
beberapa permasalahan sebagai berikut:
a) Ekonomi makro merupakan
pusat keberhasilan/ kegagalan suatu bangsa.
b) Ekonomi makro menjadi topik
utama karena suatu negara bisa menanggung akibat besar pada prestasi ekonomi
yang dihasilkan dari berbagai kebijakan ekonominya.
2.1 DEFINISI EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro adalah suatu studi yang mempelajari
perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku
perekonomian secara keseluruhan. Dalam ekonomi makro juga merinci tentang
analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
a. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
b. Pengeluaran pemerintah
c. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
d. Ekspor dan impor
Ada tiga kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi ekonomi
makro yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan pertumbuhan ekonomi atau
kebijakan sisi penawaran. Tiga keprihatian utama ekonomi makro yaitu inflasi,
pertumbuhan output, dan pengangguran.
2.2 DEFINISI INVESTASI
Berdasarkan wikipedia, investasi adalah suatu istilah dengan
beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut
berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu
harapan mendapatkan keuntungan di
masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman
mo-dal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai
investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/
perbelanjaan berikut ini:
a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu
mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis
industri dan perusahaan.
b. Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum
terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir
tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut
dinamakan investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan
memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah
didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka
akan didapat investasi neto.
2.3 DEFINISI INVESTASI DALAM
EKONOMI MAKRO
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti
pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).
Contohnya membangunrel kereta
api atau pabrik.
Investasi adalah suatu komponen dari PDB(Produk
Domestik Bruto) dengan rumus:
PDB = C + I + G + (X-M)
Dimana:
C = Consume/ Konsumsi
I = Investasi
G = Goverment/ Pemerintah
X = Export = Ekspor
M = Import = Impor
Fungsi investasi pada aspek tersebut
dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat
bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan
akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih
tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan
lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan
lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga
menunjukkan suatu biaya
kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Dalam teori ekonomi makro yang
dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut maka definisi
investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang
meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal adalah jumlah barang modal
dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
a. Investasi dalam Bentuk
Barang Modal dan Bangunan
Yang tercakup dalam investasi barang
modal dan bangunan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik,
mesin, peralatan, gedung atau bangunan yang baru. Karena daya tahan madal dan
bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai
investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment). Di Indonesia, istilah
yang setara dengan fixed investment adalah Pembentukan Modal Tetap Domestic
Bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah investasi yang perlu diperhatikan
adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.
b. Investasi Persediaan
Perusahaan seringkali memproduksi
barang lebih banyak daripada target penjualan. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan
meningkatkan penghasilan/ keuntungan. Persediaan barang tersebut dikatakan
sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan karena telah
direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk
persediaan barang baku dan setengah jadi.
2.4 FUNGSI INVESTASI
Kurva investasi adalah hubungan
antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi,
perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal
tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut
laba, bila laba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif,
investasi rugi.
Kurva yang menunjukkan keterkaitan
di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi
investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia
sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan
(yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi
atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi
otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional
meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makro-ekonomi
biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter,
investasi otonom (autonomous investment) dipengaruhi oleh
perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
a) Tingkat keuntungan investasi
yang diramalkan akan diperoleh.
b) Tingkat bunga.
c) Ramalan mengenai keadaan
ekonomi di masa depan.
d) Kemajuan teknologi.
e) Tingkat pendapatan nasional
dan perubahan-perubahannya.
f) Keuntungan yang diperoleh
perusahaan-perusahaan.
2.5 NILAI WAKTU DARI UANG
Tahukah Anda bahwa nilai uang yang
sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan? Ini berarti uang yang saat
ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di
masa mendatang.
Coba bayangkan ketika Anda memiliki
uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu, Anda sudah bisa
hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah
mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan
dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun, uang satu juta di masa
sekarang sudah tidak ada artinya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut dengan
jutawan, namun kini sebutan itu perlahan digantikan dengan sebutan milyuner.
Dalam melakukan investasi, maka
konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam
mungkin. Jangan sampai tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik
angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang nantinya akan
didapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk
jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta
rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis
dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu
nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
a. Rumus Nilai Masa Depan
FV = Po (1 + r) ^n
Keterangan : FV = Future
Value / Nilai Mendatang
Po = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan
dihitung pangkat n)
Contoh : Jika kita menabung 1 juta
rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat : FV =
1.000.000 (1 + 0,1) ^1= 1.000.000
Maka, FV = Rp 1.100.000,00
b. Rumus Nilai Sekarang
PV = Fn / (1 + r) ^n
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Fn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung
pangkat n)
Contoh : Jika di masa yang akan
datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu
tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1 =
1.000.000
Jadi, PV = 1.000.000 rupiah
Catatan :
1 / (1 + r) ^n disebut juga
sebagai discount factor
2.6 KRITERIA INVESTASI
Kriteria untuk menentukan kelayakan
suatu investasi adalah :
a. Payback Period (PP)
Adalah teknik penilaian terhadap
jangka waktu (period) pengembalian investasi proyek atau usaha. Terdapat 2
Model perhitungan PP, yaitu:
F Apabila kas bersih setiap tahun sama
PP = Investasi X
12 bulan
Kas bersih / tahun
F Apabila kas bersih setiap tahun berbeda
PP = Sisa Investasi X
12 bulan
Kas bersih sesudahnya
Untuk menilai usaha layak diterima
atau tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut
:
PP sekarang lebih kecil dari umur
investasi
Dengan membandingkan rata rata industri
unit usaha sejenis
Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini :
Mengabaikan time value of money
Tidak mempertimbangkan arus kas yang
terjadi setelah masa pengembalian
b. Average Rate of Return (ARR)
Mengukur ratarata pengembalian bunga
dengan cara memban-dingkan antara ratarata laba setelah pajak atau EAT dengan
ratarata investasi. Rumus menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR % = Rata-rata EAT
Rata rata investasi
Ratarata EAT = Total EAT
Umur ekonomis (n)
Rata-rata investasi = Investasi
2
c. Net Present Value (NPV)
Nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV Kas Bersih (PV of proceed) denhgan PV investasi (capital
outlays) selama investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal
Net Present Value (NPV). Rumus :
NPV = Kas bersih 1 + Kas
bersih 2 +…+ Kas bersih N - Investasi
(1+r) (1+r) (1+r)
Setelah memperoleh hasilnya,jika :
NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya investasi
ditolak
d. Internal Rate of Return
(IRR)
Alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern.
Rumus = P1 C1 X P2
P1
C2 C1
Dimana: P1 tingkat bunga 1
P2 tingkat bunga 2
C1 NPV1
C2 NPV2
Apabila IRR lebih besar dari bunga
pinjaman maka diterima
Apabila IRR lebih kecil dari bunga
pinjaman maka ditolak
e. Profitability Index (PI)
Profitability index atau benefit and
cost ratio merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan
bersih dengan nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi. Rumus :
PI = PV kas bersih X
100 %
PV investasi
2.7 FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Pada dasarnya investasi adalah
membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan
nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan
konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa
datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu
investasi yang dilakukan. Terdapat beberapa faktor faktor yang mempengaruhi
investasi dalam perekonomian suatu negara yaitu :
a. Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang
sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya
dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong
investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan
melakukan investasi.
b. Pendapatan nasional per
kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat
propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan
PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin
tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh
pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik
negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
c. Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung
tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas,
pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya
antara lain: jalan, ter-minal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan
prasrana tele-komunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel,
jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas
adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
d. Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang
memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya
bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal
bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang
panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para
pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
e. Kualitas sumber daya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir
ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah
tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi
modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
f. Peraturan dan undang-undang
ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang
ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan
kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
g. Stabilitas politik dan
keamanan
Stabilitas politik dan keamanan
penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk
jangka panjang.
h. Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan
tingkat/ nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti).
Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi
dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh
pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
Dalam jangka pendek, penurunan
tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada
absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena
penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang
disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan
menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat
perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran/ alokasi modal pada
investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek
pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada
investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan
menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan
demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan/ barang-barang
ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diper-dagangkan
(non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang
domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan
tersebut.
i. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif
pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi
akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang
inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu
menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering
dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
2.8 PERAN INVESTASI DALAM
EKONOMI MAKRO
Ada dua peran investasi dalam
ekonomi makro, antara lain:
a) Investasi merupakan komponen
pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam
investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
b) Investasi mendorong
terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya,
akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan
ekonomi untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, sangat penting
peran investasi dalam konteks ekonomi makro, agar ekonomi rakyat dapat berjalan
dengan baik, sehingga kita bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran, di
setiap desa/ kelurahan, tapi banyak para pemimpin kita, mengira investasi itu
memerlukan modal yang sangat besar, perlu membangun pabrik, dan lain
sebagainya, sehingga memerlukan dana/ modal ratusan milyar rupiah atau bahkan
ratusan trilyun
0 komentar:
Posting Komentar