INTISARI
BUKU NON FIKSI
Judul
: Fotografi Sebagai Usaha Alternatif
Pengarang:
Pracoyo, Sigit Sujatmiko
BAB
I. PENGENALAN KAMERA
1. Kamera
Saku
Kamera
Saku adalah kamera yang sengaja didesain minimalis dengan fasilitas yang
terabatas.Kamera ini sangat praktis untuk dibawa kemana-mana, sehingga banyak
orang yang lebih memilihkamera saku sebagai alat dokumentasi pribadi.
2. Kamera Polaroid
Kamera Polaroid adalah kamera yang
dapat langsung mencetak hasil pemotretan danmengeluarkannya dari mesin kamera
secara otomatis. Kamera ini pertama kali digagas oleh Dr.Edwin Land.
Kerjanya, setelah tombol rana/potret ditekan maka selang 60 detik gambar akan langsung
keluar.
3.
Kamera refleks lensa tunggal
Kamera
yang paling modern dan digunakan oleh masyarakat yang cukup paham di
bidangfotografi.
·
BAGIAN-BAGIAN KAMERA
1. Lensa,
fungsinya sebagi penangkap cahaya.
2. Selektor
jarak ,fungsinya ketajaman warna dan gambar yang dihasilkan oleh lensa.
3. Selektor
kecepatan, fungsinya mengatur kecepatan buka tutup rana.
4. Selektor
diafragma,fungsinya mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
5. Tombol
pelepas rana, fungsinya melepaskan rana lensa.
6. Penghitung
bidikan,fungsinya menunjukkan jumlah bidikan yang sudah dilakukan.
7. Pengecek
baterai,fungsinya menunjukkan kapasitas baterai yang masih terkandung.
8. Engkol
pengokang , fungsinya untuk memutar film.
9. Dudukan
lampu kilat, fungsinya sebagai tempat dudukan lampu kilat pada kamera.
10. Penggulung
balik film, fungsinyamenggulung film setelah habis terpakai.
11. Jendela
pengamat ,fungsinya menunjukkan visualisasi objek yang akan dibidik.
12. Jendela
penem jarak, fungsinya sebagai pengukur jarak yang tepat antara jendela
pengamatdengan kaca setengah cermin pada kamera.
13. Mata
listrik, fungsinya mengukur caya pada obyek pengamatan.
14. Dudukan
filter, fungsinya sebagai tempat dudukan filter pada ulir tertentu.
15. Selektor
pengulang bidikan,fungsinya menambahkan dan membuat bidikan ganda
pada pemotretan.
16. Pengokang
pengulang bidikan, fungsinya sebagai pengokang rana.
17. Selektor
ISO/ASA,fungsinya sebagai pengatur tingkat pencahayaan sewaktu pemotretan.
18. Penunjuk
kepekaan film,fungsinya menunjukkan angka-angka tingkat kepekaan film.
19. Wadah
baterai, fungsinya sebagai tempat baterai.
20. Lubang
kaki tiga,fungsinya untuk pemasangan kamera kaki tiga atau pemasangan
lenganlampu kilat.
BAB
2 CARA PENGGUNAAN KAMERA
1. CARA
MENGISIKAN FILM KE DALAM KAMERA
Membuka
punggung kamera, memasukkan kamera di sisi kiri. Dan memasukkan ujung film
kedalam kumparan penerima di sisi kanan.
2. CARA
MEMEGANG KAMERA UNTUK MEMOTRET
Memegang
kamera dengan tangan kanan, dengan jari telunjuk di atas tombol pelepas
rana.Sedangkan tangan kiri memegang selektor pengatur zoom lensa.
3. CARA
MENGATUR PENYINARAN
Mengatur
lubang diafragma dan kecepatan penutup dengan mengurutkan petunjuk pada kertas
kemasan film.
4. MENENTUKAN
PENYINARAN DENGAN TABEL
Mengatur
penyinaran yang disesuaikan dengan keadaan langit dan cuaca dengan menyocokkan
diafragma dengan kondisi cuaca sesuai dengan tabel pada kertas panduan kamera.
5. CARA
MENENTUKAN PENYINARAN DENGAN ALAT PENGUKUR CAHAYA
Memutar
selektor diafragma dan mengarahkan jarum pada posisi tepat antara tanda + dan –
pada kamera.
6. CARA
MENGATUR TAJAM PEMOTRETAN
Memutar selektor jarak
di ujung tabung lensa ke kiri dan ke kanan
sambil memperhatikan ketajaman proyeksi obyek pada kaca jendela pengamat.
7. CARA
MEMOTRET DENGAN KAMERA (DIGENGGAM) DI TANGAN
Menekan
tombol perlahan-lahan. Begitu terasa agak berat , baru
diteruskan menekannya dengantenang tanpa ada gerakan sedikit pun yang
dapat menyebabkan gambar menjadi kabur.
8. CARA
MEMOTRET DENGAN KAMERA TERPASANG PADA KAKINYA
Dengan
menggunakan kaki kamera, pemotret tinggal mengamati pada jendela pengamat
tanpaharus menyangganya dengan tangan.
9. CARA
MENGGULUNG KAMERA YANG HABIS DISINARI DAN MENGELUARKANNYA DARI KAMERA
Menekan
tombol penekan balik searah dengan arah putaran jarum jam sampai putaran
terasaringan. Setelah itu buka punggung kamera dan keluarkan film dari
tempatnya.
BAB
III TEKNIK PEMOTRETAN
Teknik
pemotretan adalah cara memotret untuk menghasilkan karya foto yang
baik ada tiga persyaratanuntuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu
pengaturan ketajaman ngambar, mengatur pencahayaan, danmengatur pembatasan
gambar atau komposisi gambar.
·
Nilai Kepekaan Film
25 – 64 Lambat
100 – 200 Sedang
400 – 600 Cepat
1000 Cepat Sekali
BAB
IV PELUANG BISNIS FOTOGRAFI
Bisnis
fotografi mempunyai peluang footografi yang besar, mengingat pada saat ini
banyak sekali orang yang gemar mengoleksi, mendokumentasi, atau menyimpan
foto. Memulai usaha fotografimemerlukan modal yang cukup lumayan besar dengan harga
sekitar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp.600.000,-
0 komentar:
Posting Komentar