Pages

Jumat, 25 Januari 2013

INTISARI BUKU NON FIKSI

INTISARI BUKU NON FIKSI

Judul : Fotografi Sebagai Usaha Alternatif 
Pengarang: Pracoyo, Sigit Sujatmiko

BAB I. PENGENALAN KAMERA
1.      Kamera Saku
Kamera Saku adalah kamera yang sengaja didesain minimalis dengan fasilitas yang terabatas.Kamera ini sangat praktis untuk dibawa kemana-mana, sehingga banyak orang yang lebih memilihkamera saku sebagai alat dokumentasi pribadi.
2.      Kamera Polaroid
             Kamera Polaroid adalah kamera yang dapat langsung mencetak hasil pemotretan danmengeluarkannya dari mesin kamera secara otomatis. Kamera ini pertama kali digagas oleh Dr.Edwin Land. Kerjanya, setelah tombol rana/potret ditekan maka selang 60 detik gambar akan langsung keluar.
3.      Kamera refleks lensa tunggal
Kamera yang paling modern dan digunakan oleh masyarakat yang cukup paham di bidangfotografi.

·         BAGIAN-BAGIAN KAMERA

1.      Lensa, fungsinya sebagi penangkap cahaya.
2.      Selektor jarak ,fungsinya ketajaman warna dan gambar yang dihasilkan oleh lensa.
3.      Selektor kecepatan, fungsinya mengatur kecepatan buka tutup rana.
4.      Selektor diafragma,fungsinya mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
5.      Tombol pelepas rana, fungsinya melepaskan rana lensa.
6.      Penghitung bidikan,fungsinya menunjukkan jumlah bidikan yang sudah dilakukan.
7.      Pengecek baterai,fungsinya menunjukkan kapasitas baterai yang masih terkandung.
8.      Engkol pengokang , fungsinya untuk memutar film.
9.      Dudukan lampu kilat, fungsinya sebagai tempat dudukan lampu kilat pada kamera.
10.  Penggulung balik film, fungsinyamenggulung film setelah habis terpakai.
11.  Jendela pengamat ,fungsinya menunjukkan visualisasi objek yang akan dibidik.
12.  Jendela penem jarak, fungsinya sebagai pengukur jarak yang tepat antara jendela pengamatdengan kaca setengah cermin pada kamera.
13.  Mata listrik, fungsinya mengukur caya pada obyek pengamatan.
14.  Dudukan filter, fungsinya sebagai tempat dudukan filter pada ulir tertentu.
15.  Selektor pengulang bidikan,fungsinya menambahkan dan membuat bidikan ganda pada pemotretan.
16.  Pengokang pengulang bidikan, fungsinya sebagai pengokang rana.
17.  Selektor ISO/ASA,fungsinya sebagai pengatur tingkat pencahayaan sewaktu pemotretan.
18.  Penunjuk kepekaan film,fungsinya menunjukkan angka-angka tingkat kepekaan film.
19.  Wadah baterai, fungsinya sebagai tempat baterai.
20.  Lubang kaki tiga,fungsinya untuk pemasangan kamera kaki tiga atau pemasangan lenganlampu kilat.

BAB 2 CARA PENGGUNAAN KAMERA

1.      CARA MENGISIKAN FILM KE DALAM KAMERA
Membuka punggung kamera, memasukkan kamera di sisi kiri. Dan memasukkan ujung film kedalam kumparan penerima di sisi kanan.
2.      CARA MEMEGANG KAMERA UNTUK MEMOTRET
Memegang kamera dengan tangan kanan, dengan jari telunjuk di atas tombol pelepas rana.Sedangkan tangan kiri memegang selektor pengatur zoom lensa.

3.      CARA MENGATUR PENYINARAN
Mengatur lubang diafragma dan kecepatan penutup dengan mengurutkan petunjuk pada kertas kemasan film.
4.      MENENTUKAN PENYINARAN DENGAN TABEL
Mengatur penyinaran yang disesuaikan dengan keadaan langit dan cuaca dengan menyocokkan diafragma dengan kondisi cuaca sesuai dengan tabel pada kertas panduan kamera.
5.      CARA MENENTUKAN PENYINARAN DENGAN ALAT PENGUKUR CAHAYA
Memutar selektor diafragma dan mengarahkan jarum pada posisi tepat antara tanda + dan – pada kamera.
6.      CARA MENGATUR TAJAM PEMOTRETAN
Memutar selektor jarak di ujung tabung lensa ke kiri dan ke kanan sambil memperhatikan ketajaman proyeksi obyek pada kaca jendela pengamat.
7.      CARA MEMOTRET DENGAN KAMERA (DIGENGGAM) DI TANGAN
Menekan tombol perlahan-lahan. Begitu terasa agak berat , baru diteruskan menekannya dengantenang tanpa ada gerakan sedikit pun yang dapat menyebabkan gambar menjadi kabur.
8.      CARA MEMOTRET DENGAN KAMERA TERPASANG PADA KAKINYA
Dengan menggunakan kaki kamera, pemotret tinggal mengamati pada jendela pengamat tanpaharus menyangganya dengan tangan.
9.      CARA MENGGULUNG KAMERA YANG HABIS DISINARI DAN MENGELUARKANNYA DARI KAMERA
Menekan tombol penekan balik searah dengan arah putaran jarum jam sampai putaran terasaringan. Setelah itu buka punggung kamera dan keluarkan film dari tempatnya.


BAB III TEKNIK PEMOTRETAN
Teknik pemotretan adalah cara memotret untuk menghasilkan karya foto yang baik ada tiga persyaratanuntuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu pengaturan ketajaman ngambar, mengatur pencahayaan, danmengatur pembatasan gambar atau komposisi gambar.

·         Nilai Kepekaan Film

25 – 64 Lambat
100 – 200 Sedang
400 – 600 Cepat
1000 Cepat Sekali

BAB IV PELUANG BISNIS FOTOGRAFI
Bisnis fotografi mempunyai peluang footografi yang besar, mengingat pada saat ini banyak sekali orang yang gemar mengoleksi, mendokumentasi, atau menyimpan foto. Memulai usaha fotografimemerlukan modal yang cukup lumayan besar dengan harga sekitar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp.600.000,-


0 komentar:

Posting Komentar